Bakar Hutan, Pengusaha Dapat Untung Besar
Written By Admin on Thursday, 20 March 2014 | 20:38
Pembakaran hutan oleh perusahaan perkebunan semakin marak. Kebakaran hutan dan kabut asap pekat di Riau kemungkinan besar terjadi karena banyak perusahaan yang mencari untung dengan cara menekan biaya pembukaan lahan.
Menurut Deputi Penaatan Hukum Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Sudariyono, biaya penggantian tanaman dan membuka lahan perkebunan dengan cara membakar hutan lebih murah ketimbang cara biasa. "Bisa 50 persen lebih murah,” kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2014.
Sudariyono mengatakan hal ini yang membuat pengusaha cenderung memilih jalan pintas dengan membakar lahan. "Apalagi sering kali tidak ketahuan, jadinya aksi pembakaran lahan semakin marak," kata dia.
Saat ini pemerintah tengah memeriksa empat perusahaan yang diduga terlibat dalam pembakaran hutan di Riau. Penegak hukum, kata Sudariyono, tengah menyelesaikan tahap pengumpulan bahan dan keterangan terkait aksi keempat perusahaan tersebut. "Yang jelas ada indikasi semuanya melakukan pembakaran," kata dia.
Keempat perusahaan tersebut adalah PT TKW dan PT RUJ yang mengelola Hutan Tanaman Industri (HTI) serta perusahaan perkebunan sawit, PT RML dan PT SG. Menurut Sudariyono, salah satu dari perusahaan itu, PT RUJ, diduga berkali-kali terlibat dalam kasus kebakaran hutan.
Saat ini, kata Sudariyono, Kementerian Lingkungan tengah berkoordinasi dengan penegak hukum agar penyelidikan kasus ini segera tuntas. Menurut dia lembaganya sudah mengirim penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) untuk membantu mengusut kasus ini. "Supaya cepat P21 dan masuk pengadilan," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment