Home » , » Catatan Film Hollywood 2014: Buatlah Film Sampai ke Tiongkok

Catatan Film Hollywood 2014: Buatlah Film Sampai ke Tiongkok

Written By Admin on Wednesday, 31 December 2014 | 19:03


Tahun 2014 segera berakhir. Dan Hollywood harus menerima kenyataan kalau pendapatan mereka tahun ini dari tiket bioskop di wilayah Amerika Utara (AS, Kanada, dan Meksiko) turun lima persen dari tahun lalu.

Dicatat Hollywood Reporter, Senin (29/12/2014), tahun ini merupakan angka penurunan terbesar dalam sembilan tahun terakhir.

Jika masih ada kabar baik dari dalam negeri Amerika, industri film Hollywood berhasil mengambil momen musim gugur dan musim dingin untuk menambal pendapatan yang turun saat musim panas, yakni turun 15 persen dibanding musim panas tahun 2013.

Apa penyebab penurunan pendapatan box office tahun ini?

Sejumlah film-film unggulan musim panas tahun ini tidak bagus performanya, termasuk The Amazing Spider-Man 2 (rilis 2 Mei) dari Sony dan Transformers: Age of Extinction (27 Juni) milik Paramount.

Meski The Hunger Games: Mockingjay — Part 1 (1 Agustus) menjadi film kedua yang meraup di atas USD 300 juta setelah Guardians of the Galaxy punya Disney, namun dua film itu tak bisa mengalahkan seri The Hunger Games sebelumnya. (Sejauh ini Guardians of the Galaxy meraup USD 332 juta, dan Mockingjay Part 1 meraup USD 306 juta).

Hollywood Reporter mencatat, hingga Minggu (28/12/2014) kemarin, pendapatan box office dari Amerika Utara diperkirakan sudah meraih USD 10,2 miliar. Angka itu diproyeksikan mencapai USD 10,4 miliar pada 31 Desember esok. Masih kalah dibanding tahun 2013 yang meraih USD 10,9 miliar. Juga lebih kecil dari angka box office tahun 2012 yang berjumlah USD 10,8 miliar, dan kalah jauh dengan angka box office tahun 2011 yang mencapai USD 10,17 miliar.

Meski ada kabar buruk dari dalam negeri, dari luar negeri justru muncul kabar baik bagi Hollywood. Film Transformers: Age of Extinction mungkin tak terlalu disukai masyarakat AS, tapi warga dunia lain tampak menggemari film tersebut. Filmnya meraih pendapatan total USD 1,8 miliar dari seluruh dunia, termasuk rekor di atas USD 300 juta dari Tiongkok.

Kenyataan di atas membuktikan satu hal: kini pasar dalam negeri bukan andalan Hollywood mencari untung. Mereka kian berpaling pada pasar luar Amerika, terutama negeri berpenduduk fantastis seperti Tiongkok (1,3 miliar!).

Ramuan yang dipakai Transformers: Age of Extinction terbukti sukses.

Transformers: Age of Extinction mengambil lokasi syuting di Tiongkok dan Hong Kong. Tak cuma itu, artis Tiongkok Li Bingbing juga dapat peran kunci yang tidak sekadar jadi tempelan.

Dicatat Variety, Transformers keempat merupakan film Hollywood yang paling berambisi memanjakan Tiongkok. Filmnya syuting di Tiongkok menampilkan beberapa lokasi ikonik seperti Tembok Besar yang menjadi ajang duel robot raksasa.

Tak hanya syuting, pembuat filmnya melibatkan sejumlah perusahaan Tiongkok ikut jadi sponsor, menggelar reality show di TV lokal mencari bintang Tiongkok untuk diajak main, serta menandatangani kerjasama dengan studio film China Movie Channel, milik stasiun TV pemerintah CCTV, serta studio Jiafix Enterprises untuk syuting di negeri tirai bambu tersebut.

Artis Tiongkok Li Bing Bing di Transformers: Age of Extinction.

Dengan berpromosi besar-besaran di Tiongkok, para analis memperkirakan filmnya akan meraup lebih dari USD 200 juta atau setara Rp 2,4 triliun dari negara Asia tersebut. Yang terjadi kemudian melebihi perkiraan. Film keempat Transformers itu meraih USD 300 juta, menjadi film terlaris sepanjang masa di Tiongkok.

Tiongkok kini kian penting bagi Hollywood. Sejak tahun lalu, Tiongkok menjadi pasar film terbesar kedua di dunia, tempat yang sebelumnya diisi Jepang. Tahun lalu pendapatan box office dari Tiongkok mencapai USD 3,5 miliar, naik 28 persen dari tahun sebelumnya.

Meski angka final belum dirilis, hingga empat bulan pertama kenaikan box office dari tanah Tiongkok sudah melampaui 33 persen dari tahun sebelumnya.

Sebetulnya, memprioritaskan Tiongkok memberi dilema sendiri bagi Hollywood.

Hingga saat ini pemerintah Komunis Tiongkok hanya mengizinkan 34 film Hollywood edar dalam setahun. Artinya tak semua film unggulan Hollywood bisa masuk pasar yang maha luas itu. Film yang ingin edar juga harus lolos sensor yang ketat dari pemerintah. Artinya, lembaga sensor pemerintah berhak memotong bagian-bagian yang dianggap menentang kebijakan pemerintah Tiongkok.

Well, segalanya memang ada harganya. Untuk tetap untung, Hollywood harus mengalah pada kemauan pasar.**

0 comments:

Post a Comment