Home » » Siapa Calon Presiden Paling Tajir?

Siapa Calon Presiden Paling Tajir?

Written By Admin on Tuesday 1 April 2014 | 19:28


Pemilihan legislatif belum digelar, namun sudah banyak tokoh yang menyatakan diri siap menjadi calon presiden Indonesia ke-7 menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beberapa nama berasal dari kalangan pengusaha, ada juga yang merupakan purnawirawan TNI, dan sisanya adalah pejabat publik.

Seperti halnya calon anggota legislatif yang membutuhkan banyak uang untuk melakukan kampanye pemenangan pemilu, maka calon presiden juga memerlukan sokongan dana besar agar leluasa menyampaikan gagasan kepada pemilih. Kampanye melalui alat peraga, iklan televisi, maupun lewat media sosial tentunya tetap memiliki biaya yang tidak sedikit.

Dari berbagai sumber dana yang ada, mau tidak mau kantong pribadi merupakan pilihan utama sebelum sang calon menggalang dana dari pihak lain. Lalu bagaimana posisi kekayaan para calon presiden tersebut?

Calon Presiden dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi), memang selalu terlihat sederhana dalam kesehariannya. Namun jangan salah, Gubernur DKI Jakarta itu ternyata memiliki harta kekayaan yang jumlahnya tidak main-main.

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilaporkan pada 31 Maret 2012, kekayaan Jokowi tercatat mencapai Rp27,25 miliar dan US$9.876 ribu. Jumlah tersebut, meningkat cukup tajam jika dibandingkan kekayaan pada tahun 2010 yang hanya mencapai Rp18,46 miliar dan US$9.483 ribu.

Kekayaan terbesar mantan Wali Kota Solo itu berasal dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang tersebar di Surakarta, Sragen, Karanganyar, Boyolali, dan Balikpapan. Jika dijumlahkan, nilainya mencapai Rp23,740 miliar.

Sementara salah satu calon presiden dari gelanggang Konvensi Partai Demokrat, Dahlan Iskan, diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp139,48 miliar dan US$14.704 ribu per Desember 2011. Jumlah itu, meningkat lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan kekayaannya satu tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp48.84 miliar.

Namun dalam laporan LKHPN KPK tersebut, bos Grup Jawa Pos itu belum mencantumkan kekayaan yang berasal dari benda bergerak miliknya, seperti mobil dan kendaraan bermotor lainnya.

Dari kalangan pengusaha, ada Aburizal Bakrie (Ical) yang mencalonkan diri melalui Partai Golkar. Jika merujuk data LKHPN KPK yang dilaporkan pada Oktober 2009, jumlah kekayaan mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu adalah Rp981,63 miliar atau turun dari dari laporan Desember 2005 yang jumlahnya sekitar Rp1,28 triliun.

Sementara, menurut survei yang dilakukan Majalah Forbes, nilai kekayaan Ical pada tahun 2010 berjumlah $2,1 miliar dan merosot menjadi $890 juta pada tahun 2011. Penurunan kekayaan Ical, dalam ulasan majalah tersebut, disebabkan anjloknya harga komoditas di pasar global dan utang yang melilitnya pascakrisis 2008.

Sedangkan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp1,57 triliun dan US$7,572 juta. Data itu, berasal dari LKHPN KPK yang dilaporkan Prabowo ketika mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada tahun 2009.

Jika dibandingkan dengan kekayaannya pada tahun 2003, angka itu meningkat lebih dari 150 kali lipat. Data LKHPN KPK tahun 2003 menyebut, kekayaan Prabowo hanya sebesar Rp10,15 miliar dan US$416.135 ribu.

Semenjak meninggalkan gelanggang militer pada tahun 1998, Mantan Danjen Kopassus itu memang banyak meluangkan waktu untuk kegiatan bisnis. Tercatat, Prabowo pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung, Presiden dan CEO PT Nusantara Energy, Presiden dan CEO PT Jaladri Nusantara, serta Komisaris Perusahaan Migas asal Kazakhstan, JSC Karazhanbasmunai.

Sedangkan calon presiden dari partai Hanura, Wiranto, diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp81,74 miliar dan $378.625 ribu pada tahun 2009. Jumlah itu dilaporkan Wiranto saat mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Jusuf Kalla. Kekayaan tersebut meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan laporan kekayaannya pada tahun 2004 yang jumlahnya sebesar Rp46,21 miliar.

0 comments:

Post a Comment