Home » , » Bintang Hollywood Tunjukkan Ketertarikan Jadi Para Nabi

Bintang Hollywood Tunjukkan Ketertarikan Jadi Para Nabi

Written By Admin on Thursday 17 July 2014 | 01:43


Sebagai penggemar Christian Bale kamu pasti sudah menonton trailer film terbarunya EXODUS: GODS AND KINGS. Dari peran Batman di era modern, ia menjadi sosok hero lainnya. Kali ini ia mundur ke tahun-tahun sebelum Masehi dengan memerankan sosok nabi Musa.

Ya, Ridley Scott tersebut. Hal tersebut pernah juga dilakukan Russell Crowe dalam film NOAH (2014) garapan Darrren Aronofsky. Peran nabi kalau ditilik dari sejarah perfilman Hollywood bukanlah peran populer dan menjanjikan ketenaran. David Caviezel sebagai perannya sebagai Nabi Isa dalam THE PASSION OF CHRIST pun tak bisa mendongkrak ketenarannya.

Film NOAH yang disutradarai sineas kelas Oscar pun tak bisa berkata banyak. Filmnya memang laris tapi tak bisa menjadi jawara box office dalam beberapa pekan perilisannya. Jajaran pemain top layaknya Russell Crowe, Emma Watson, dan Jennifer Connelly pun belum terbukti ampuh menaikkan pamor filmnya.

Lantas mengapa Bale tertarik untuk memerankan nabi Musa dalam film epik EXODUS ini? Harus diakui bahwa film tentang para nabi punya beberapa potensi yang bisa membuat filmnya sukses. Produser Hollywood pun melihat potensi berikut sebelum memutuskan akan menggarap film tentang para nabi.

Pertama, kisah para nabi sudah banyak dikenal atau dibaca orang. Beberapa agama monoteis besar di dunia punya akar sejarah yang sama, sebut saja Islam, Kristen, Katolik, dan Yahudi. Kitab Suci mereka banyak mengangkat kisah para nabi dari Timur Tengah sana. Jadi jangan heran kalau nama-nama tokoh seperti Isa, Nuh, dan Musa terdapat di banyak versi kitab suci.

Dengan banyaknya orang yang sudah mengetahui kisah tersebut, tentu para produser sudah mengantongi hasil market test. Jika demikian mereka tak perlu khawatir nantinya film mereka sepi penonton.

Namun harus dipahami juga bahwa seperti apa pun kisah nabi yang disajikan dalam versi filmnya, hal tersebut tak akan seratus persen bisa memuaskan semua orang. Tentu ada pihak yang merasa bahwa kisah dalam filmnya tak otentik dan juga melenceng. Seperti dalam kasus NOAH yang menyajikan sosok raksasa batu di dalamnya. Hal tersebut dinilai sebagai sebuah ketidakakuratan dalam film. Akhirnya sutradaranya pun berdalih bahwa NOAH adalah sebuah adaptasi kreatif dari kisah yang ada di kitab suci.

Kedua, kisah para nabi menyajikan plot dan alur yang benar-benar megah. Air bah atau laut Merah terbelah hanya sedikit dari banyak kisah fantastis untuk diangkat dalam film. Dengan teknologi yang ada saat ini, tentu kisah fantastis tersebut akan dengan mudah diwujudkan di layar lebar.

Penonton terbukti suka dengan visualisasi fantastis dan megah dalam film yang mereka tonton. Film bencana dahsyat 2012 dan TRANSFORMERS hanya beberapa contoh bahwa efek visual bisa begitu memikat penonton.

0 comments:

Post a Comment