Ketika takdir sudah terlibat, segala sesuatu yang tampak mustahil akan menjadi mungkin. Begitu pula yang terjadi pada seorang anak desa, Tom Ward (Ben Barnes).
Selama ini, sejak lahir, ia hidup di sebuah desa kecil yang harus
menyeberangi sungai untuk ke kota. Di sana ia hidup bersama keluarganya
dan setiap hari, Tom memberi makan babi di peternakan milik ayahnya.
Yang berbeda adalah, Tom seringkali mendapat pengelihatan tentang
hal-hal yang akan terjadi. Dengan kata lain, ia bisa melihat masa depan,
meskipun sepotong-sepotong.
Suatu ketika, datang seorang pemburu, Master Gregory (Jeff
Bridges), dan meminta kesediaan anak ketujuh di keluarga Tom untuk ikut
dengannyan sebagai seorang pemburu. Setelah memberi emas sebagai bentuk
'pembayaran' atas dibawanya Tom, Master Gregory dan Tom segera
meninggalkan desa serta menuju kota.
Tom dijadikan murid oleh Master Gregory untuk menjadi seorang
pemburu. Apa yang mereka buru? Sosok-sosok jahat dari kegelapan. Ya,
pada kala itu, masih sangat banyak sosok-sosok jahat seperti penyihir
dari kegelapan yang ingin menghancurkan kehidupan para manusia.
Dan tentu saja, Tom masih buta akan hal itu. Tetapi Master Gregory
hanya memiliki waktu tujuh hari sebelum purnama berdarah terjadi.
Purnama berdarah adalah momen dimana bulan purnama menimbulkan cahaya
merah, dan pada saat itu, para makhluk dari kegelapan akan semakin kuat.
Termasuk ratu penyihir kejahatan, Mother Malkin (Julianne Moore).
Sedikit flashback, sebelum Tom Ward lahir, Master Gregory pernah
berhasil mengalahkan Mother Malkin. Master Gregory menguburnya dalam
sebuah lubang bawah tanah yang terlapisi besi, makhluk kegelapan melemah
dengan besi. Tetapi, Mother Malkin mampu meloloskan diri, dan sekarang
Master Gregory mengajak Tom untuk memburunya.
Akankah Master Gregory dengan bantuan Tom mampu mengalahkan Mother Malkin lagi?
Kisah fantasi dengan konten yang menarik kembali hadir. Kali ini
merupakan persembahan dari Legendary Pictures dan MPC. Apa menariknya? Seventh Son memberikan imajinasi liar terhadap dunia kegelapan yang sangat fantastis.
Segala hal ditinjau dengan baik dan karakternya sendiri sangat
variatif. Tergambarkan bagaimana sosok-sosok kejahatan dengan beragam
rupa. Ada yang bertubuh besar bak raksasa, ada pula yang mampu
mentransformasikan dirinya ke bentuk-bentuk lain seperti macan tutul,
naga, dan lain sebagainya. Itulah yang membuat film Seventh Son ini sangat menarik untuk disaksikan.
Seventh Son di bawah arahan sutradara Sergey
Bodrov juga memilik pemain-pemain yang belum ada identitas kental dengan
karakter lain. Maka ketika Anda melihat Ben Barnes, Anda pasti akan
langsung teringat dengan film yang satu ini.
Untuk plot ceritanya, Seventh Son menerapkan alur
maju mundur, dimana pada saat awal Anda menyaksikan film ini, mungkin
Anda akan bertanya-tanya tentang apa film ini. Tetapi seiring diputarnya
film tersebut, satu persatu pertanyaan Anda akan terjawab.
0 comments:
Post a Comment