Home » » Merawat Motor Sistem Injeksi

Merawat Motor Sistem Injeksi

Written By Admin on Saturday 8 March 2014 | 20:55


Kehadiran sepeda motor dengan sistem injeksi makin populer di Indonesia. Pasalnya, sepeda motor jenis ini dinilai lebih ramah lingkungan dan irit bahan bakar. Kemampuan tersebut tidak lepas dari kecanggihan teknologi di dalamnya yang mampu menyuplai bahan bakar ke mesin berdasarkan kebutuhan, sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih efisien.

Namun di lain sisi, model sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi lebih rentan mengalami kerusakan dibanding sepeda motor yang menggunakan karburator. Karena itulah, kendaraan jenis ini memerlukan perawatan lebih telaten.

Mekanik dari Bengkel Multi Jaya, Hapin mengakui bahwa motor jenis injeksi memang memerlukan perhatian khusus. Utamanya, terkait kebersihan komponen yang ada di dalamnya.

Begitu juga dengan filter (saringan udara) yang perlu secara rutin dibersihkan. Sebab, filter yang kotor bisa menjadikan hembusan udara ke ruang bakar menjadi terhambat, sehingga mengurangi kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar.

Perawatan lain, kata dia, adalah dengan memperhatikan kondisi fan belt. Sesuai saran pabrikan, Jika sudah menempuh jarak 2.500 km maka fan belt harus segera diganti bersama dengan roller-nya.

"Apakah dia (fan belt) putus atau belum, kalau sudah menempuh jarak itu (2.500 km) tetap harus diganti," kata Hapin saat di wawancarai di Bengkel Multi Jaya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Selain itu, sambung dia, perlu juga bagi setiap pengendara untuk mengganti oli secara rutin agar mesin tidak mudah panas dan terasa kasar saat digunakan. "Jika tidak dibersihkan dan dirawat, jalannya akan berat dan kemungkinan bisa menyebabkan motor mogok," terangnya.

Kalau sudah mogok, papar Hapin, cara mendeteksinya sedikit rumit. Sebab harus melalui proses scan menggunakan alat khusus untuk mengetahui penyebab dan lokasi kerusakan.

"Itu kalau yang full injeksi. Tapi kalau yang semi manual, biasanya punya masalah sama, aki yang jebol atau oli (kering)," paparnya.

Hapin mengungkapkan, di luar keunggulan motor injeksi yang irit bahan bakar dan ramah lingkungan, terdapat kekurangan, yaitu berupa penyakit yang sering menyerang aki kendaraan. Sebab, motor dengan sistem injeksi banyak menggunakan komponen kelistrikan dalam pola kerjanya.

"Pada beberapa merek motor, sering sekali terjadi masalah aki soak," ucap dia.

Meski begitu, akunya, selama ini dirinya belum pernah menemukan adanya masalah yang sangat serius, sehingga perlu menggunakan peralatan khusus untuk memperbaiki sepeda motor injeksi yang mogok. "Asalkan rajin ganti oli dan servis secara rutin pasti tidak ada masalah (serius)," tukasnya.

0 comments:

Post a Comment