Home » » Sentimen negatif bikin saham perusahaan Bakrie-Hary Tanoe ambruk

Sentimen negatif bikin saham perusahaan Bakrie-Hary Tanoe ambruk

Written By Admin on Friday 3 January 2014 | 00:00


Kinerja Grup Bakrie dan Grup MNC sepanjang tahun lalu kurang memuaskan. Rata-rata saham Grup Bakrie anjlok hingga 19,33 persen, sementara rata-rata saham Grup MNC anjlok hingga 22,64 persen.

Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, kinerja perusahaan di bawah dua konglomerasi tersebut tidak seluruhnya anjlok. Reza menuturkan, perusahaan media dari dua grup konglomerasi tersebut dinilai masih baik, seperti VIVA milik Grup Bakrie dan PT Media Nusantara Citra milik Grup MNC.

"Jadi kalau Bakrie kan tidak semua jelek masih ada yang baik misal media mereka VIVA, kinerja mereka masih baik. MNC per emiten, tentunya emiten yang bergerak di bidang media yang masih akan bertumbuh (tahun 2014)," kata Reza, Kamis (2/1).

Reza mengakui kinerja emiten di bawah kedua konglomerasi tersebut terlalu banyak dipengaruhi sentimen negatif sepanjang 2013. Pelaku pasar masih akan melihat kejelasan kinerja emiten kedua konglomerasi tersebut. Terutama terkait penyelesaian utang.

"Mungkin kalau secara keseluruhan masih ada sentimen negatif, misal Bakrie, pasar masih menunggu kejelasan utang kemudian proses penyelesaian Bakrie dengan Valar, BUMI. Untuk MNC, dengan maraknya utang korporasi dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif pada pelaku pasar," jelas Reza.

Menurut Reza, kedua konglomerasi tersebut masih bisa tertolong dengan kepemilikan perusahaan media. Reza melihat perusahaan media dari kedua konglomerasi tersebut akan kebanjiran iklan jelang Pemilu 2014. Banjirnya iklan ke media-media tersebut diyakini bisa berimbas membaiknya kinerja perusahaan di bawah MNC dan Grup Bakrie.

"Untuk 2014 ini tentunya kita harapkan dengan meningkatnya belanja iklan yang reguler ditambah pemilu diharapkan (anak usaha lain) bisa kecipratan. Kalau dengan naiknya belanja iklan media mereka ikut menikmati, artinya akan menambah pendapatan mereka," tutur Reza.

Syaratnya, media dari kedua konglomerasi tersebut bersikap terbuka terhadap iklan dari berbagai partai. "Mereka membuka iklan untuk partai yang lain. Kalau mereka hanya segmented saja, itu kan sudah menutup diri, ya harapan kita nantinya pendapatan iklan mereka meningkat ya tidak bisa tercapai," tutup Reza.

0 comments:

Post a Comment