Home » » Kisah Suwarni, terjebak dan hidup satu bulan di Bandara Macau

Kisah Suwarni, terjebak dan hidup satu bulan di Bandara Macau

Written By Admin on Wednesday 7 May 2014 | 15:46


Kisah yang dialami seorang WNI bernama Suwarni mirip seperti yang Viktor Navorski yang diperankan oleh Tom Hanks di film The Terminal. Sebab, sejak satu bulan terakhir, dia dilaporkan tinggal di area kedatangan Bandara Internasional Macau.

Dilansir dari harian Macau Daily Times, pekan lalu, Suwarni terpaksa berada di area kedatangan internasional karena perempuan asal kota Cilacap, Jawa Tengah itu, tidak diizinkan masuk ke Macau. Suwarni pun menolak untuk kembali ke Indonesia.

Menanggapi hal ini, Pejabat Konsuler dari KJRI Hong Kong dan Macau, Sam Aryadi, membenarkan kepada Times soal informasi itu. Sam menerima sebuah notifikasi dari Imigrasi Macau soal kasus yang dialami oleh Suwarni.

"Mereka meminta supaya kami membantu menangani kasus ini. Dan kami telah mengirimkan seorang pejabat untuk bertemu dengan dia pada Jumat kemarin," ujar Sam.

Berdasarkan data dari Departemen Layanan Imigrasi PSP, WNI tidak memerlukan visa untuk berkunjung ke Macau dan mereka diizinkan untuk tinggal di sana selama 30 hari sekali masuk. Seorang sumber mengatakan kepada Times bahwa Suwarni ditolak akses masuk ke Macau karena kurang memiliki finansial yang cukup.

Namun, argumen itu dibantah oleh seorang petugas dari Imigrasi di Macau. Menurut pejabat tadi, WNI yang memiliki paspor yang sesuai tetap dapat memasuki Macau sesuai ketentuan yang berlaku. Bahkan, tanpa perlu melampirkan kondisi keuangan mereka.

"Persyaratan untuk melampirkan kondisi keuangan berlaku untuk visa kedatangan (visa on arrival), dan bukan kebijakan bebas visa. Terkait kasus ini, maka yang berlaku adalah kebijakan bebas visa," ujar pejabat tadi.

Namun, pejabat itu tidak menutup mata bahwa ada begitu banyak alasan menolak masuk seseorang. Contohnya, pelanggaran yang dilakukan pada kunjungan sebelumnya, seperti melanggar ketentuan dengan tinggal melebihi batas waktu yang ditentukan.

"Bahkan, setiap harinya, di setiap bandara, akan ada kasus-kasus di mana kedatangan mereka ditolak masuk ke Macau. Bisa jadi, izin masuknya terpengaruh dari isu pekerjaan sebelumnya di Macau," imbuh pejabat imigrasi tadi.

Saat ditanya apakah keberadaan Suwarni di bandara dinyatakan ilegal, pejabat itu mengatakan tergantung apakah pihak bandara akan melakukan tindakan hukum. Dia tidak menjelaskan pihak mana yang seharusnya bertanggung jawab menangani kasus ini. Mereka malah langsung meminta bantuan kepada KJRI.

"Apabila dia berada di luar perbatasan, maka sesuai aturan yang berlaku, kami tidak dapat menjangkau operasi bandara," kata dia.

Berdasarkan sumber Times, selama tinggal di area kedatangan, Suwarni telah diberikan sebuah kamar di terminal tersebut. Biaya hidupnya pun ditanggung oleh Bandara Macau MOP800 setiap harinya.

"Dia tidak ingin kembali ke Indonesia, jadi saat ini dia tinggal di sana. Mereka [Bandara Macau] membiarkannya melakukan pekerjaan bersih-bersih," kata sumber tadi.

Namun, pada dasarnya, imbuh sumber itu, Suwarni tidak benar-benar bekerja. Pekerjaan yang dilakoninya sebatas menyirami bunga-bunga yang ada di area terminal kedatangan.

"Dia kerap mengatakan 'saya ingin melihat San Ma Lou. Saya ingin melihat San Ma Lou. Sehingga pihak bandara mungkin tidak tahu apa yang sebaiknya mereka lakukan kepada dia," ujar sumber itu. Menurut informasi San Ma Lou adalah pusat kota Macau.

Sumber itu, menjelaskan kasus ini telah dilaporkan kepada pihak imigrasi. Tapi, pihak imigrasi malah menyebut kasus ini merupakan tanggung jawab bandara.

"Pihak imigrasi berharap masalah ini bisa cepat dituntaskan," kata dia.

Times coba mengontak bandara Macau, namun tidak ada satu pun pihak yang bersedia mengonfirmasi soal kebenaran isu ini.

"Kami tidak memiliki informasi apa pun terkait permasalahan itu," ujar perwakilan pihak bandara.

0 comments:

Post a Comment