Bisnis tambang lesu, sumbangan kampanye ikut redup
Written By Admin on Wednesday, 26 March 2014 | 16:08
Kampanye partai politik tahun ini secara kasat mata kalah semarak dibanding 2009. Hal ini dinilai imbas anjloknya harga komoditas tambang di pasar internasional tahun lalu.
Ditambah adanya larangan ekspor bahan mineral mentah mulai Januari lalu, perusahaan pun banyak yang tak memberi sumbangan kampanye. Padahal menurut Kepala Ekonom Bank Standard Chartered Fauzi Ichsan, sektor tambang terutama batu bara, adalah salah satu kreditur favorit bank.
Seretnya aliran uang dari bisnis mineral, bikin donator loyal partai di Tanah Air yang bergerak di sektor keuangan ikut melesu. "(Penurunan tambang) jelas berpengaruh, karena donor politik yang notabenenya banyak di sektor perbankan sedang terpuruk karena anjloknya harga batu bara," ujarnya di Jakarta kemarin.
Selain sumber uang yang sedang seret, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pemilu tahun ini menetapkan syarat ketat soal pelaporan dana kampanye. Fauzi meyakini hal itu cukup berpengaruh pula dalam kurangnya ingar bingar sosialisasi pemilihan anggota legislatif pada 2014.
"Euforiannya tidak telalu besar pada tahun ini," kata Fauzi menegaskan.
Ditemui terpisah, Kepala Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto turut membenarkan lesunya kampanye tahun ini. Dia menduga sebagian sosialisasi partai maupun calon presiden dilakukan lewat media sosial.
Dampaknya, pengumpulan massa secara terbuka, pemasangan spanduk, maupun pencetakan kaos tak sebesar yang biasanya terjadi dalam pemilu sebelumnya. "Dulu kan harus hadir fisik, sekarang di-switch ke sosmed. Itu yang bikin permintaan riilnya turun," kata Ryan.
Bank Indonesia sudah lebih dulu merevisi target mereka terkait sumbangan politik ke pertumbuhan ekonomi tahun ini. Biasanya pesta demokrasi menggenjot Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 0,2 persen, tapi sekarang efek tersebut diramal bank sentral tak terlalu signifikan.
"Ternyata, hitung-hitungan kami terkini, peningkatan spending (pengeluaran) hanya 0,1 persen," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo selepas rapat dewan gubernur awal bulan ini.
0 comments:
Post a Comment