Home » » Udara di Kediri Pasca Letusan Kelud Ancam Anak

Udara di Kediri Pasca Letusan Kelud Ancam Anak

Written By Admin on Monday, 17 February 2014 | 19:57


Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI melakukan pengukuran udara dampak erupsi Gunung Kelud. Dipastikan udara di Kediri sangat membahayakan pengungsi yang sebagian besar tak dilengkapi masker.

Pengukuran kadar udara ini dilakukan di sejumlah tempat yang terdampak debu vulkanik Kelud. Pengukuran menggunakan alat pengisap udara yang dicampur cairan khusus, untuk mengetahui berat jenisnya dengan ukuran mikrogram per meter kubik.

"Hasilnya diketahui 24 jam," kata Ahmad Sutrisno, salah satu peneliti saat dijumpai di lokasi pengungsian Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, Kediri, Sabtu, 15 Februari 2014.

Selanjutnya hasil tersebut akan diteliti di laboratorium di Surabaya untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan setempat sebagai rekomendasi. Pengukuran ini, menurut Sutrisno untuk mewaspadai potensi gangguan kesehatan yang mengancam warga dan pengungsi di lereng Kelud. Sebab sejumlah warga mulai mengeluhkan sesak nafas dan gangguan kesehatan lain di pengungsian.

Meski belum diketahui hasilnya, Sutrisno hampir bisa memastikan jika kondisi udara di Kediri sangat kotor. Kondisi ini diperparah oleh minimnya masker di lokasi pengungsian terutama balita. Rata-rata para balita di pengungsian bermain diantara tanah berdebu tanpa mengenakan masker.

Anita, satu pengungsi di kantor Desa Brenggolo, tak memberi anaknya masker. Sebab masker yang ada berukuran besar dan diperuntukkan orang dewasa. "Masker untuk anak-anak memang tidak ada," kata ibu satu anak ini.

0 comments:

Post a Comment