Banjir Jakarta Jadi `Taruhan Berat` Jokowi Disorot Dunia
Written By Admin on Tuesday, 21 January 2014 | 15:40
Longsor disertai banjir bandang bak tsunami di Manado, dan ibukota DKI Jakarta yang bak mengalami 'ritual tahunan' -- lagi-lagi terendam air tak hanya jadi keprihatinan warga di Tanah Air. Kabarnya juga berhembus ke seluruh dunia.
Situs berita Oman Daily Observer pada 20 Januari 2014 memuat artikel berjudul, 'Floods force thousands to evacuate in Indonesian capital' atau 'Banjir memaksa ribuan orang mengungsi di Indonesia'.
Situs tersebut menyoroti lebih dari 30 ribu warga Jakarta mengungsi. Pasukan TNI ditutunkan untuk membantu 50 ribu warga terdampak di kota berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa itu. "Ini adalah tantangan besar bagi gubernur yang populer, Jokowi, yang mungkin akan maju sebagai kandidat presiden," demikian dikabarkan Oman Daily Observer.
Situs berita Inggris, The Telegraph pada 20 Januari 2014 juga memuat artikel serupa berjudul, 'Thousands displaced in Indonesia as torrential rains batter capital'. Mengupas tentang 30 ribu warga yang mengungsi di Jakarta, yang direndam air hingga kedalaman 3 meter.
Telegraph juga mengutip pernyaraan seorang ekspatriat, guru di North Jakarta International School, asal Kanada bernama David Schult. Ia mengatakan, dampak banjir tahun ini tak terduga. Sebab, kata dia, banjir tahun lalu yang merendam pusat kota dianggap 'yang terparah'.
David mengisahkan, pada Jumat pagi, ia terbangun dengan mengetahui air 60 cm telah menggenangi jalanan.
"Kami tak harus mengungsi, tapi juga tak bisa meninggalkan kompleks apartemen (di Kepala Gading) di mana kami tinggal," kata dia. "Hanya SUV besar dan truk yang bisa melintasi jalan pada Hari Sabtu. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan naik gerobak."
Saat tak banjir, gerobak itu biasa digunakan mengangkut sampah. Ketika air menggenang dalam, ia berubah jadi moda transportasi 'mahal'. Bagaimana tidak, kata David, sekali naik angkut ke mal terdekat, tukang gerobak menarik bayaran Rp 150 ribu. Lebih mahal dari taksi -- di saat normal tentunya -- yang hanya Rp 15 ribu.
Dalam artikel Telegraph juga menyebut, banjir yang telah menewaskan 12 orang (sejak tanggal 14 Januari 2014) di Jakarta juga bisa jadi 'pertaruhan' bagi Jokowi, jika benar ia maju dalam pencapresan.
Selain menyoroti banjir Jakarta, situs World Bulletin juga mengabarkan terjadinya banjir di wilayah lain Nusantara, khususnya banjir bandang di Sulawesi Utara. Pun dengan situs MSN News yang memuat artikel, '10,000 displaced by deadly floods in Indonesian capital'.
"Sebagian wilayah Jakarta terendam air keruh, coklat, sementara di wilayah lain di Nusantara, salah satunya Sulawesi Utara -- jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor bertambah jadi 19," demikian dimuat MSN News.
Kabar tentang banjir di Indonesia dan Jakarta juga diberitakan situs asing lainnya, seperti CNN yang memuat artikel '13 dead, 40,000 displaced in floods in Indonesia's North Sulawesi' pada 16 Januari 2014, Guardian dengan artikel 'Indonesia landslides and flash floods death toll rises' pada 17 Januari 2014, dan Wall Street Journal dengan artikel 'Latest Floods and Landslides in Indonesia Prove Deadly'.
Sebelumnya, Jokowi menolak bicara politik terkait musibah banjir yang melanda Jakarta. Termasuk, permintaan dari Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romy yang mengimbau agar Joko Widodo untuk meminta maaf kepada warga Jakarta karena banjir masih belum bisa ditangani.
"Urusan saya bekerja. Saya nggak mau urus politik," ujar Jokowi di Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Senin 20 Januari kemarin.
0 comments:
Post a Comment