Jakarta : Kabar pengusungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2014 kian santer terdengar. Terbukti dari makin intensnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak Jokowi keluar daerah yang dinilai sebagai bentuk promosi Jokowi secara nasional.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa
Ahok pun mengakui bahwa dirinya memang harus menjaga agar Jokowi
mendapat tempat nomor 1 di hati masyarakat.
"Tugas saya kan saya
harus tambah kecil, beliau (Jokowi) tambah besar gitu lho. Gitu. Itu
teorinya. Saya harus tambah kecil. Beliau tambah besar namanya," kata
Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (6/1/2014).
Apakah hal itu
untuk menyukseskan langkah Jokowi sebagai capres? Ahok mengatakan,
sedari awal, dirinya sudah memosisikan dirinya sebagai staf gubernur
yang bertugas membantu Jokowi agar pelaksanaan program Pemprov DKI
berhasil. Hingga rela berkorban demi Orang Nomor 1 di DKI itu.
"Kan
jelas. Jadi kalau orang cuma hujat saya nggak apa-apa. Yang penting
jangan hujat Pak Gubernur (Jokowi). Kan gitu. Santai aja," kata pria
kelahiran tahun 1966 itu.
Ia juga mengaku menjelang pemilihan
presiden pada April mendatang, dirinya harus berhati-hati karena semakin
banyak pihak yang mencoba mengadu domba dirinya dan Jokowi dalam hal
pelaksanaan kebijakan di DKI. Namun, hal itu diyakininya tidak akan
berhasil. Sebab ia merasa sudah cocok dengan Jokowi.
"Untung Pak
Jokowi udah sehati sama gue. Kalau nggak, diadu domba semua. Menjelang
April nih, penzaliman tambah kejam," ujarnya sambil tertawa.
Hubungan
Jokowi dan Ahok disebut kurang harmonis karena Ahok menolak perintah
Jokowi untuk tidak naik mobil dinas ke kantor setiap hari Jumat. Tapi
hal itu dibantah oleh Ahok.
0 comments:
Post a Comment