Edward Snowden: Misi Sudah Selesai, Aku Puas dan Menang...

Moskow : Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA), Edward Snowden, yang bikin mumet Amerika Serikat gara-gara membocorkan program pengawasan elektronik negaranya, mengaku puas. Ia sudah mencapai tujuannya.

"Dalam hal kepuasan pribadi, misiku sudah selesai," katanya kepada Washington Post, seperti dilansir BBC, Selasa (24/12/2013).

"Aku sudah menang," kata Snowden, yang membocorkan data-data beruntun yang akhirnya membuat AS merevisi kebijakan pengawasannya.

Snowden mengutarakan pernyataannya dalam wawancara dengan Washington Post di Rusia, di mana ia mendapatkan suaka sementara sejak 1 Agustus 2013.

Snowden mendapat suaka setahun dari Pemerintah Vladimir Putin setelah lari dari AS akhir Mei lalu, membawa serta sejumlah besar dokumen rahasia. Karena itulah, ia mendapatkan tuduhan spionase dari AS.

"Segera setelah para wartawan bertindak, apapun yang aku coba lakukan telah tervalidasi. Ingat, aku tak ingin mengubah masyarakat. Aku hanya ingin memberi orang kesempatan untuk mengubah dirinya sendiri," kata dia.

"Aku hanya ingin publik bisa memberikan suaranya terkait bagaimana mereka diperintah (pemerintah)," kata Snowden.

Pekan lalu, seorang hakim federal memutuskan bahwa pengumpulan data telepon secara massif oleh NSA adalah inkonstitusional.

Panel yang didirikan Presiden Barack Obama untuk menguji program pengawasan yang diadakan NSA juga mengusulkan perbaikan sepenuhnya. Termasuk kriteria baru untuk pengawasan di negara lain.

Beberapa hari kemudian, dalam konferensi pers akhir tahunnya, Presiden AS Barack Obama mengindikasikan, mungkin bakal ada review terkait kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh NSA.
Namun, Obama juga menuduh 'eks kontraktor NSA' -- yang mengacu pada Snowden. "Karena menyebabkan kerugian yang tidak perlu dengan membocorkan sejumlah dokumen."

Presiden Obama mengatakan dia akan membuat "pernyataan definitif" pada bulan Januari tentang rekomendasi oleh panel Gedung Putih.

Belakangan diketahui, NSA dan intelijen Inggris rupanya tak hanya menyadap Kanselir Jerman Angela Merkel -- yang bikin tegang hubungan Washington-Berlin. Data yang dibocorkan mantan kontraktor intelijen AS Edward Snowden menunjukkan AS juga menjadikan Ehud Olmert target, saat ia menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, sekutu terdekat mereka.