Home » , » Ramai Seruan untuk Memboikot Film Fifty Shades of Grey

Ramai Seruan untuk Memboikot Film Fifty Shades of Grey

Written By Admin on Saturday 7 February 2015 | 15:57


Fifty Shades of Grey, meski belum rilis, film tersebut sudah memicu kontroversi. Kini, muncul sebuah gerakan di dunia maya bertajuk 50 Dollars not 50 Shades untuk memboikot film tersebut.

Kampanye online yang juga menggunakan hashtag #50dollarsnot50shades tersebut mengajak masyarakat untuk alih-alih menggunakan US $50 untuk membeli tiket film Fifty Shades of Grey, menyumbangkannya untuk korban kekerasan seksual.

"Uang yang Anda keluarkan untuk tiket bioskop dan baby sitter, atau tiket bioskop, popcorn, dan minuman akan disalurkan langsung kepada para korban KDRT, seperti yang tampak glamor dalam 50 Shades. Hollywood tidak membutuhkan uang Anda, wanita korban kekerasan seksual membutuhkannya," tulis keterangan dalam laman facebook.com/50dollarsnotfiftyshades.

Seperti kita ketahui, film yang diadaptasi novel best seller berjudul sama karangan E. L. James ini sarat unsur seksual. Dalam film yang dibintangi Dakota Johnson dan Jamie Dornan ini mereka menunjukan aktifitas seksual BDSM alias Bondage and Discipline, Sadism and Masochism (perbudakan, disiplin, sadis, dan masokis).
Fifty Shades of Grey akan tayang perdana di Amerika Serikat pada 13 Februari mendatang. Menurut sejumlah kabar yang beredar di media online, film tersebut juga dipastikan tidak boleh tayang di Malaysia. Di Tanah Air, film yang disutradarai oleh Sam Taylor-Johnson ini juga dipastikan tidak akan tayang.

“Film Fifty Shades of Grey tidak akan ditayangkan di Indonesia karena tidak sesuai dengan kriteria penyensoran. #FiftyShades.” kicau akun United International Pictures Indonesia sebagai distributor film di Indonesia, @UIPIndonesia, belum lama.

Jadi, sebaiknya lupakan saja keinginan Anda melihat aksi panas Dakota Johnson dan Jamie Dornan dalam Fifty Shades of Grey.

1 comments:

  1. Wah, keren juga ya sampai diboikot dibeberapa negara gini. ckckc. Nice info gan ^^

    ReplyDelete