Home » » Pengepul sampah bisa sulap plastik jadi BBM

Pengepul sampah bisa sulap plastik jadi BBM

Written By Admin on Friday, 12 September 2014 | 20:10


Ditengah maraknya isu pencabutan subsidi BBM, muncul ide kreatif dari kepala seorang pengepul sampah plastik. Ia mencoba mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Hebatnya lagi, untuk 1 kg sampah plastik mampu diolah menjadi 1 kg bahan bakar minyak.

Pengepul sampah plastik bernama Ida Bagus Ketut Atmaja ini mengaku, sudah mulai menyulap sampah plastik menjadi bahan bakar sejak lama. Ide ini awalnya muncul dari keinginannya untuk memutus lingkaran setan plastik yang selama ini meracuni lingkungan. Daripada dibakar percuma. Ide ini selain didapat dari sejumlah internet seperti halnya di negara Korea yang mampu mengubah menjadi Solar.

"Daripada dibakar mentah, kenapa (plastik) tidak disuling saja, biar berguna? Lama saya pelajari dan uji coba, akhirnya berhasil juga," ungkapnya sambil menunjukan alat olahannya, Jumat (12/9).

Warga Denpasar yang tinggal di Mengwi Kabupaten Badung, ini mengaku membuat sendiri alat penyulingan plastik yang sederhana tersebut. "Alat ini saya rakit sendiri. Jadi belum tahu berapa ngabisinnya. Tapi, sudah bisa menghasilkan bahan bakar kok," kata Atmaja sambil memperkenalkan alat penyulingan.

Alat penyulingan hasil jerih payah atmaja berupa 3 tabung yang disambungkan ke sebuah selang besi yang nantinya akan menyalurkan hasil penyulingan plastik. Proses pembuatannya dimulai dengan memasukkan sampah plastik ke dalam tabung alat penyulingan, lalu kemudian dibakar dengan gas elpiji sehingga nantinya akan keluar cairan yang bisa digunakan sebagai pengganti BBM.

"Setiap 1 kilogram plastik, akan menghasilkan 1 liter bahan bakar. Proses penyulingan sendiri hanya memakan waktu setengah jam," Paparnya, sambil menunjukkan hasil sulingan. "Lumayan, satu kilogram plastik tadi bisa dapat satu liter cairan bahan bakar," Imbuhnya.

Kendati demikian, Atmaja mengatakan hasil sulingan tersebut belum mampu menghasilkan BBM murni ke dalam satu jenis. "Bahan bakar yang dihasilkan masih tercampur, ada bensin, solar dan minyak tanahnya. Mungkin perlu tahap berikutnya. Kami masih kaji," kata Atmaja.

0 comments:

Post a Comment