Home » , » The Fault in Our Stars: Cerita Cinta Inspiratif dari Penderita Kanker

The Fault in Our Stars: Cerita Cinta Inspiratif dari Penderita Kanker

Written By Admin on Wednesday 18 June 2014 | 23:39


Cintailah seseorang bukan karena apa yang ia miliki, tetapi karena apa yang tidak ia miliki. Tak ada habisnya jika bicara cinta, dan The Fault in Our Stars menjadi salah satu cerita cinta terbaik.

Hazel Grace (Shailene Woodley), seorang gadis remaja yang tidak seperti layaknya remaja lain. Kemana-mana, ia selalu menggunakan selang oksigen di hidungnya dan membawa tabung oksigen tersebut. Ya, ia menderita sakit yang amat parah. Kanker paru-paru stadium akhir.


Hal ini menjadikan Hazel murung, tak bersemangat hidup, tak memiliki teman, dan juga skeptis. Aktifitasnya hanya membaca novel yang sama berulang-ulang. Hingga kemudian, Hazel diharuskan mengikuti komunitas penyandang kanker. Dari penderita sampai mereka yang selamat dari kanker bergabung di sana. Semula Hazel melakukannya setengah hati, tetapi keadaan berbalik saat ia bertemu dengan August Walter (Ansel Elgort), atau Gus.

Bak bumi dan langit, Hazel yang pemurung, Gus yang ceria, Hazel tak bersemangat hidup, Gus begitu bersemangat. Perkenalan kedua insan ini tak terelakkan, begitu pula dengan cinta yang hadir diantara keduanya.

Gus sendiri merupakan penyandang kanker, sampai-sampai ia harus memotong kaki kanannya dan menggunakan alat bantu. Gus dan Hazel nampak serasi setiap saat. Perjalanan mereka diisi dengan tawa, motivasi, dan hal-hal indah lainnya.

Sayang, hal harus berubah ketika maut sudah berbicara. Entah Hazel, atau Gus yang akan berpulang lebih dulu.

The Fault in Our Stars, sebuah kisah adaptasi novel laris berjudul sama karya John Green. Cerita cinta remaja yang sudah tak asing lagi menjadi sasarannya. Meskipun demikian, tetap ada hal lain yang menarik yang dikemas dengan apik oleh Josh Boone selaku sutradara, hingga membuat The Fault in Our Stars ini begitu diminati.

Ada pula faktor pendukung lain, yakni dua pemeran utamanya sama-sama memiliki wajah yang segar. Shailene Woodley yang cantik, dan Ansel Elgort yang tampan. Jelas hal tersebut menjadi nilai tambah bagi The Fault in Our Stars.

Kalau Anda menginginkan drama yang total, maka The Fault in Our Stars lah pilihannya. Alur dan kisahnya memang ringan, tetapi bahkan adegan-adegan minor pun dapat membuat Anda berderai air mata. Dan bukan hanya satu kali, mengingat film ini memiliki durasi sepanjang 126 menit.

Jika bicara nilai moral, The Fault in Our Stars juga tak ketinggalan. Film dari Temple Hill Entertainment ini jelas mengusung nilai moral dimana kita harus bersyukur dengan pasangan dan kehidupan yang sudah kita miliki. Jangan selalu mengeluh, karena hidup tak cukup panjang hanya untuk itu.

Kesuksesan The Fault in Our Stars di AS sendiri sudah terbukti. Dengan anggaran produksi sebesar 12 juta dollar AS, The Fault in Our Stars sudah mengumpulkan keuntungan domestik sejumlah 80,7 juta dollar AS.

0 comments:

Post a Comment