Home » » Hary Tanoe Sebabkan Wiranto Tanggung Beban Berat Tentukan Koalisi

Hary Tanoe Sebabkan Wiranto Tanggung Beban Berat Tentukan Koalisi

Written By Admin on Friday 9 May 2014 | 11:33


Pengalaman pahit antara Hary Tanoesoedibjo dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh disinyalir akan menjadi penghambat bagi Partai Hanura pimpinan Wiranto untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Seperti diketahui, Hary Tanoesoedibjo yang kini menjabat Ketua Bappilu Partai Hanura dulunya adalah kader Partai NasDem. Namun karena berkonflik dengan Surya Paloh, bos MNC Group itu memilih hengkang dan berlabuh di Hanura.

Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier, mengakui hal itu memang menjadi persoalan tersendiri. Terlebih PDIP dan NasDem lebih dulu membangun koalisi dalam pemilu Presiden 2014.

"Itu bagaimana dengan PDIP dan NasDem. Memang ini menjadikan pak Wiranto menanggung beban berat setelah menerima mandat (arah koalisi) seperti ini. Pak Wiranto harus aspiratif, masih ada ganjalan seperti ini," kata Fuad di Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Menurut Fuad, Wiranto tidak hanya menjalin komunikasi dengan PDIP. Tetapi juga telah intensif membangun komunikasi politik untuk menenentukan arah koalisi ke Partai Gerindra dan Golkar. Terlebih, tegas Fuad, Wiranto dulunya merupakan kader Partai Golkar dan sama dengan Aburizal Bakrie serta Prabowo Subianto.

"Karena dengan Prabowo sudah dua kali, dengan Ical juga beberapa kali," ucapnya. Ia mengatakan Wiranto saat ini menanggung beban yang tidak ringan untuk menentukan arah koalisi. Ditambah sejarah masuknya Hary Tanoesoedibjo yang sebelumnya mempunyai konflik di Partai NasDem.

"Kalau asal usul pak Wiranto dengan Golkar, pernah jadi capres dan cawapres Golkar dulunya. Dengan adanya Hary Tanoesoedibjo, belum tentu juga PDIP dan NasDem menerima," imbuhnya.

0 comments:

Post a Comment