Pembunuhan yang dilakukan sepasang kekasih Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz (19) dan Assyifa Ramadhani (19) atau Syifa terhadap Ade Sara Angelina Suroto (19) yang tak lain teman pelaku, merupakan salah satu contoh perilaku masyarakat yang tidak bisa menyelesaikan masalah.
Menurut Kriminolog UI Adrianus Meliala, untuk memecahkan suatu permasalahan setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Tindakan kedua pelaku tersebut termasuk kategori yang ekstrem.
Herannya, selama diperiksa polisi pelaku tidak tampak menunjukkan penyesalannya. Berikut ini 4 indikasi menunjukkan tidak adanya penyesalan dari Hafiz dan Asyifa setelah membunuh Sara.
1. Tertawa saat diperiksa
Penyidik Unit Jatanras Satreskrim
Polresta Bekasi, Jawa Barat, mempertimbangkan untuk menghadirkan
psikolog guna pendampingan penyidikan terhadap tersangka pembunuh Ade
Sara Angelina Suroto.
"Apabila dibutuhkan akan dilakukan pemeriksaan psikologi," ujar Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah saat ditemui Sabtu (8/3).
Kuasa Hukum Tersangka, Bustomi, psikolog dibutuhkan karena sejauh ini tak tampak penyesalan dari wajah tersangka, meski secara lisan keduanya menyesalinya.
Bahkan, dia melanjutkan, saat diperiksa sempat tertawa layaknya orang tak bersalah. "Saya juga bingung, kok bisa masih tertawa saat diperiksa," katanya.
"Kalau dilihat dari wajahnya, mereka terlihat seperti biasa. Bahkan ketawa-ketawa saat diperiksa," kata Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo saat ditemui merdeka.com, Jumat (7/3).
Siswo mengatakan, secara lisan pelaku mengaku menyesal telah membunuh korban. "Ya menyesal lah," ujarnya.
Kedua pelaku setelah membunuh langsung membuang korban di Tol JORR Kecamatan Bekasi Barat. Saat ditemukan, Ade Sara masih mengenakan gelang Java Jazz Festival.
"Apabila dibutuhkan akan dilakukan pemeriksaan psikologi," ujar Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah saat ditemui Sabtu (8/3).
Kuasa Hukum Tersangka, Bustomi, psikolog dibutuhkan karena sejauh ini tak tampak penyesalan dari wajah tersangka, meski secara lisan keduanya menyesalinya.
Bahkan, dia melanjutkan, saat diperiksa sempat tertawa layaknya orang tak bersalah. "Saya juga bingung, kok bisa masih tertawa saat diperiksa," katanya.
2. Kondisi sehat, makan juga enak
Hafiz, kekasih Syifa yang juga pelaku
pembunuh Ade Sara Angelina Suroto menjalani pemeriksaan lanjutan
penyidik. Hanya saja, hari ini tak ada keluarga yang menjenguk
tersangka.
"Kondisi mereka sehat, makannya juga enak," kata Bustami.
Hafiz dan Syifa ditahan sejak Jumat lalu setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mahasiswi UBM, Ade Sara Angelina Suroto dengan cara distrum, cekik, dan disumpal mulutnya pakai kertas koran.
Jenazahnya lalu dibuang di pinggir tol JORR Kilometer 49 Keluarahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Selasa lalu sekitar pukul 21.00 WIB. Jasad Mahasiswi psikilogi ini lalu ditemukan petugas derek jalan tol pagi harinya sekitar pukul 06.30 WIB.
"Kondisi mereka sehat, makannya juga enak," kata Bustami.
Hafiz dan Syifa ditahan sejak Jumat lalu setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mahasiswi UBM, Ade Sara Angelina Suroto dengan cara distrum, cekik, dan disumpal mulutnya pakai kertas koran.
Jenazahnya lalu dibuang di pinggir tol JORR Kilometer 49 Keluarahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Selasa lalu sekitar pukul 21.00 WIB. Jasad Mahasiswi psikilogi ini lalu ditemukan petugas derek jalan tol pagi harinya sekitar pukul 06.30 WIB.
3. Kondisi emosional labil
Kuasa hukum tersangka Bustami yang
merupakan anggota dari Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Bekasi
menilai kedua tersangka masih memiliki emosional yang labil. "Saya
berharap hal ini bisa menjadi pertimbangan hakim nantinya. Para
tersangka masih memiliki pola pikir labil dan mudah emosional," katanya.
Bustami mengaku telah bertemu dengan pihak keluarga para tersangka untuk berdialog seputar penanganan kasus tersebut di pengadilan. Dia mengakui bahwa kasus yang menjerat tersangka masuk dalam kategori yang sulit untuk diupayakan keringanan hukuman.
"Tapi kami akan mencoba yang terbaik untuk melakukan pembelaan di pengadilan nanti," katanya.
Bustami mengaku telah bertemu dengan pihak keluarga para tersangka untuk berdialog seputar penanganan kasus tersebut di pengadilan. Dia mengakui bahwa kasus yang menjerat tersangka masuk dalam kategori yang sulit untuk diupayakan keringanan hukuman.
"Tapi kami akan mencoba yang terbaik untuk melakukan pembelaan di pengadilan nanti," katanya.
4. Menyesal telah membunuh
Polisi telah memeriksa dua pelaku pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Ahmam Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19) di Unit Jatanras Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota. Keduanya tampak santai dan tidak ada raut wajah tegang saat berada di kantor polisi."Kalau dilihat dari wajahnya, mereka terlihat seperti biasa. Bahkan ketawa-ketawa saat diperiksa," kata Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo saat ditemui merdeka.com, Jumat (7/3).
Siswo mengatakan, secara lisan pelaku mengaku menyesal telah membunuh korban. "Ya menyesal lah," ujarnya.
Kedua pelaku setelah membunuh langsung membuang korban di Tol JORR Kecamatan Bekasi Barat. Saat ditemukan, Ade Sara masih mengenakan gelang Java Jazz Festival.
ke dua pasangan ini harus dihindari, berdarah dingin lebih sadis dari berdarah panas, berdarah dingin tetap stabil dan mereka ini seprtinya sudah ada kelainan jiwa. mereka melakukan pembunuhan berencana dgn hukuman sangat berat juga tdk merasa menyesal tapi malah tersenyum... sangat menakutkan jikwa mereka tergabung ke masyarakat
ReplyDelete