Home » » 4 Serangan terbaru Anas kepada SBY

4 Serangan terbaru Anas kepada SBY

Written By Admin on Sunday, 23 March 2014 | 15:34


Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) kembali memeriksa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terkait kasus pembangunan sarana olahraga di Hambalang. Usai diperiksa, Anas kembali melontarkan bola panas yang menyerang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).

Namun, seperti biasa, Anas melontarkan bola panas itu dengan kalimat bersayap dan tidak utuh. Alih-alih menggunakan bahasa lugas, Ketua Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu justru meminta KPK menyelidiki petunjuk yang diberikannya itu.

Berikut 4 serangan terbaru Anas ke SBY :

1. Duit siluman di kampanye Pilpres 2009

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum secara mengejutkan melontarkan pernyataan soal adanya dugaan kejanggalan dana kampanye Pemilu Presiden pada 2009 lalu. Anas mengatakan hal itu kemarin usai diperiksa selama sembilan jam sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi dalam proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya.

Menurut Anas, hari ini dia sudah menyampaikan kepada penyidik soal kejanggalan dana kampanye Pilpres 2009 sebesar Rp 232 miliar dari beberapa pihak baik per orangan maupun perusahaan, sesuai audit akuntan independen.

Namun saat diperiksa, ujar Anas, ternyata nama-nama yang disebut sebagai penyumbang justru tidak pernah mengirimkan duit buat keperluan kampanye pilpres.

"Itu ada sebagian data penyumbang perseorangan dan korporasi yang sesungguhnya tidak menyumbang atau hanya dipakai namanya saja. Karena itu patut diduga laporan itu layak untuk diselidiki. Makanya saya informasikan data awalnya kepada KPK. Tinggal KPK tindak lanjuti," ujar Anas kepada awak media usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.

2. Dana siluman Pilpres 2009 terkait kasus Century

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, sangat perlu diselidiki dugaan adanya dana siluman yang digunakan dalam dana kampanye Pilpres 2009. "Karena daftar penyumbang itu sesungguhnya tidak menyumbang, berarti kan ada sumber dana lain. Yang sesungguhnya itulah yang perlu diselidiki. Termasuk tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan kasus Bank Century atau tidak," jelasnya usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.

Ditanya apakah yang dimaksud adalah dana kampanye pasangan SBY - Boediono , Anas tidak menggubrisnya. Mantan anggota Tim Sukses SBY - Boediono di Pilpres 2009 ini cuma meneruskan penjelasannya.

Menurut Anas, hal itu sangat perlu diselidiki sebab diduga ada dana siluman yang digunakan dalam dana kampanye Pilpres 2009. Tetapi sayang, Anas hanya memberikan petunjuk dan tidak secara lugas menyebut siapa pihak yang dia maksud menggunakan dana gelap itu.

"Karena daftar penyumbang itu sesungguhnya tidak menyumbang, berarti kan ada sumber dana lain. Yang sesungguhnya itulah yang perlu diselidiki. Termasuk tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan kasus Bank Century atau tidak," lanjut Anas.

Kabar soal dana talangan dan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek Bank Century yang sempat bocor dan tidak digunakan semestinya, memang pernah santer seusai Pilpres 2009. Meski begitu, sampai saat ini hal itu belum diketahui pasti. Pihak SBY juga sudah membantah berkali-kali berbagai tudingan memanfaatkan dana talangan Century itu.

3. Anas sebut SBY gatal-gatal

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, sempat bergurau soal penolakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal materi pertanyaan diajukan dalam program acara bincang-bincang, Kick Andy, di stasiun televisi MetroTV.

Suami Athiyyah Laila yang kini mendekam di rumah tahanan KPK itu mengatakan, ada kemungkinan SBY gatal-gatal jika mendengar namanya disebut.

"Ya mungkin kalau dengar nama Anas gatal-gatal kali. Kan enggak tahu juga," kata Anas sembari tertawa lepas usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (21/3).

Anas mengaku heran dengan sikap protokoler SBY yang meminta materi pertanyaan yang dianggap sensitif dihilangkan. Sebab, menurut dia, biasanya ketua umum Partai Demokrat itu tidak menolak diwawancarai ihwal apapun.

"Berarti takut sama Kick Andy dong, bukan takut sama Anas. Tidak mungkin. Tapi kan biasanya beliau (SBY) ditanya apa saja mau. Ya sampean tanya Pak SBY. Masa tanya saya," ujar Anas.

4. Kubu Anas tuding SBY beri uang muka Toyota Harrier

Kubu Anas Urbaningrum mulai menyeret Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dalam pusaran kasusnya. Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, menuding SBY adalah orang yang memberikan uang muka buat mobil Toyota Harrier yang disebut sebagai bukti gratifikasi dari proyek Hambalang itu.

"Pemberian uang muka pembelian mobil Harrier itu dari Pak SBY . Ada rangkaian yang perlu didalami oleh KPK , tapi sebagai informasi awal itu kita sampaikan," kata Firman kepada awak media, setelah mendampingi Anas usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), Jakarta.

Menurut Firman, uang muka Toyota Harrier itu diberikan SBY kepada Anas sebagai bentuk terima kasih atas kerja keras kliennya dalam pemenangan Partai Demokrat di Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009.

0 comments:

Post a Comment