Terungkap! Fasilitas WiFi Bandara Jadi Alat Spionase NSA
Written By Admin on Tuesday, 4 February 2014 | 23:51
Salah satu modus terbaru badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), dalam melakukan tindak pencurian data privasi pengguna perangkat komputasi kembali terungkap.
Jika sebelumnya Edward Snowden sempat membocorkan bahwa NSA memanfaatkan teknologi gelombang radio untuk mecuri data pengguna PC yang sedang tidak terkoneksi internet, kini terungkap badan intelijen AS tersebut juga menggunakan WiFi bandara untuk mempelajari data pribadi wisatawan.
Dilansir laman ZDNet Selasa (4/2/2014), kabar ini terungkap setelah badan intelijen Kanada mengakui pihaknya mendapat bantuan dari NSA untuk menerapkan teknologi penyadapan via jaringan WiFi bandara.
Lebih lanjut Communications Security Establishment Canada (CSEC) menjelaskan, pihaknya memiliki akses data yang dikumpulkan melalui sistem fasilitas internet gratis di bandara yang terkoneksi dengan perangkat nirkabel milik wisatawan. Data ini kemudian dapat digunakan untuk menelusuri kegiatan wisatawan selama berada di wilayah Kanada.
Meski belum dikonfirmasi, namun para analis meyakini modus ini juga diterapkan di sejumlah tempat umum lainnya seperti area hotspot WiFi di perpustakaan, restoran, pusat angkutan publik dan area lainnya di seluruh wilayah Kanada dan Amerika Serikat.
Namun otoritas dua bandara terbesar di Kananda, Toronto dan Vancouver, seperti yang dilansir laman CBC News mengaku tidak tahu-menahu perihal isu spionase ini. Mereka mengklaim tidak pernah memberikan sedikit pun akses bagi CSEC ataupun badan intelijen lainnya untuk menguasai fasilitas WiFi gratis yang mereka sediakan.
Sebelumnya dalam laporan lainnya yang dirilis oleh New York Times dan The Guardian, disebutkan NSA juga memanfaatkan aplikasi mobile seperti Angry Birds dan Google Maps, untuk mengetahui berbagai data pengguna ponsel mulai dari usia, lokasi, jenis kelamin, dan orientasi seksual.
Akan tetapi kabar itu pun dibantah langsung oleh pengembang game Angry Birds, Rovio. Rovio dengan tegas mengatakan pihaknya tidak pernah sekalipun memberikan akses kepada badan intelijen untuk mendapatkan informasi pengguna ponsel yang mengunduh aplikasi-aplikasi besutan mereka.
Tak cukup sampai di situ, pihak Rovio pun memiliki analisa sendiri mengenai masalah ini. Menurut tim yang dibentuk oleh Rovio, jika kabar pencurian melalui game mobile Angry Birds terbukti benar, kemungkinan besar akses ini didapat melalui fasilitas layanan iklan digital yang tersedia.
Namun belum bisa disimpulkan apakah benar fasilitas iklan digital yang ada pada bagian menu utama Angry Birds adalah celah keamanan yang dapat disusupi oleh para agen spionase.
0 comments:
Post a Comment