Apa Itu Headset Virtual Reality?
Written By Admin on Tuesday, 25 March 2014 | 23:26
Jika pernah terbersit di pikiran Anda untuk memainkan game lewat headset, impian tersebut bakal menjadi kenyataan karena headset virtual reality (realitas maya) akan segera dirilis.
Pada Selasa pekan lalu Sony meluncurkan headset virtual reality baru yang futuristik bernama Project Morpheus. Ini bukanlah headset virtual reality pertama: Project Morpheus memiliki tampilan dan cara kerja yang serupa dengan Oculus Rift, headset virtual reality buatan Oculus VR yang menjadi perbincangan banyak orang.
Kemudian pada Rabu pekan yang sama, Oculus VR juga mengeluarkan pengumuman: Perusahaan tersebut memamerkan Oculus Rift versi terbaru. Headset ini masih diperuntukkan bagi para pengembang, bukan untuk masyarakat umum. Oculus Rift versi terbaru memiliki layar yang lebih keren dan performa yang lebih cepat dibandingkan versi terdahulu. Kemungkinan versi akhir perangkat ini akan segera hadir.
Jadi pekan lalu merupakan pekan terakbar bagi headset virtual reality. Namun apa itu sebenarnya headset virtual reality? Mari kita simak info selengkapnya.
Apa itu headset game virtual reality?
Headset virtual reality (VR) merupakan perangkat teknologi yang Anda pakai seperti ketika Anda memakai kacamata. Perangkat ini menutup akses semua cahaya eksternal dan menunjukkan kepada Anda gambar di layar high-definition (HD) tepat di depan mata Anda. Tujuan dari headset VR adalah untuk membuat Anda merasa seperti terjun langsung ke dalam game. Di dalam game VR, sudut pandang Anda adalah sudut pandang karakter yang Anda mainkan; sebagian besar headset VR mengikuti gerakan kepala Anda, berarti begitu juga dengan arah ke mana Anda dan karakter yang Anda mainkan melihat. Jika berjalan mulus, Anda akan merasa seperti berada di dalam game.
Headset VR bukanlah konsol. Perangkat ini harus terhubung menggunakan kabel ke sistem gaming - yakni komputer untuk Oculus Rift dan PlayStation 4 untuk Sony Project Morpheus.
Untuk memainkan game, Anda membutuhkan kontroler game biasa untuk membuat gerakan-gerakan karakter yang Anda mainkan, contohnya menggeser josytick untuk melangkah ke depan dan menekan tombol untuk menembakkan senjata. Namun karena semua yang Anda dapat lihat merupakan apa yang dilihat oleh karakter game Anda, dan karena menggerakkan kepala Anda menentukan arah ke mana karakter game melihat, game yang Anda mainkan akan menjadi terkesan sangat nyata dan sepenuhnya mengambil alih pengelihatan dan pendengaran Anda.
Saya sudah mencoba menggunakan headset VR: Headset ini dapat membuat Anda hanyut dalam game dan menghilangkan batasan-batasan jika Anda memainkan game lewat monitor atau layar TV. Anda akan benar-benar merasa bahwa Anda merupakan karakter di dalam game.
Siapakah yang memproduksi headset virtual reality? Oculus VR merupakan produsen headset virtual reality yang paling terkenal. Perusahaan ini berawal pada 2012 sebagai sebuah proyek yang dikembangkan melalui dana yang terhimpun lewat situs penggalangan dana Kickstarter dan kini perusahaan tersebut menjadi simbol game di masa depan. Versi terakhir Oculus Rift, lengkap dengan marketplace game, kemungkinan akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Oculus belum menetapkan harga headset VR buatannya itu, namun harga yang dipatok bagi pengembang adalah sebesar $350 (setara Rp3,98 juta).
Selain Oculus, Project Morpheus Sony, yang merupakan produsen PlayStation, bakal menjadi pemain utama di bisnis headset VR. Seorang petinggi perusahaan tersebut mengatakan Morpheus akan dapat terkoneksi dengan PlayStation 4, serta kontroler game dan motion tracker PlayStation Move, namun tidak mengungkapkan harga maupun tanggal rilis headset VR tersebut. Produsen game ternama Valve kini juga sedang mengembangkan headset VR.
Apa kekurangan dari headset virtual reality? Satu hal yang tidak menyenangkan dari bermain game menggunakan headset virtual reality adalah Anda akan merasa pusing. Jika gambar yang Anda lihat di layar headset tidak benar-benar sinkron dengan gerakan kepala Anda, maka Anda mungkin akan merasa pusing. Dampak dari penggunaan headset VR bisa ringan namun membatasi durasi game yang Anda mainkan, dan juga bisa sangat parah sehingga Anda tidak mampu lagi bermain jika Anda tidak ingin merasa mual dan kemudian muntah. Anda memerlukan teknologi head-tracking yang sempurna dan prosesor 3D yang sangat cepat untuk mencegah munculnya rasa mual yang disebabkan oleh gambar yang tidak sinkron.
Kepala Anda juga dapat menjadi sangat berkeringat, sehingga membuat headset menjadi tidak nyaman dikenakan.
Untuk saat ini belum banyak pilihan game yang tersedia di headset virtual reality. Hal itu dikarenakan belum ada perusahaan besar yang sudah berhasil menciptakan hardware dan software headset VR.
Untuk saat itu, headset VR masih merupakan perangkat konsep yang sangat keren - hampir sempurna, namun masih berupa konsep - yang dapat melakukan beragam hal luar biasa. Namun untuk saat ini baik Project Morpheus maupun Oculus Rift masih belum menjadi sarana bermain game yang sempurna, berbeda dengan Xbox, PlayStation atau PC game.
Apakah kalian sudah pernah mencoba headset virtual reality dan kemudian gagal total? Ya sudah! Seperti yang dikatakan Nick Wingfield dari surat kabar The New York Times, “Para ahli teknologi sudah berupaya menghadirkan pengalaman menggunakan perangkat headset virtual reality yang mengesankan selama puluhan tahun, namun hasilnya teknologi ini tidak mengesankan.” Anda mungkin masih ingat Virtual Boy berwarna merah buatan Nintendo dari era 1995 atau sejumlah perangkat lainnya dari era 1990-an yang nasibnya tidak beruntung seperti CyberMaxx atau iglasses. Setiap perangkat headset game VR yang dirilis sejauh ini berbuah kegagalan.
Lalu apa yang berbeda dari teknologi virtual reality saat ini?
Teknologi saat ini sudah berkembang sangat jauh jika dibandingkan pada 1995. Perangkat head-tracking dan sensor gerak hadir secara bersamaan sehingga tidak ada jeda antara di mana Anda bergerak dan apa yang Anda lihat, yang akan mengurangi motion sickness (rasa pusing) secara drastis. Dan layar VR yang ada saat ini bersifat super high-definition (HD) dan membuat penggunanya merasa seperti berada di dunia virtual, sementara dulu layar VR menampilkan gambar dengan kualitas yang buruk dan gambar tampak tidak jelas. Pada era 1990-an, virtual-reality merupakan sebuah angan-angan. Teknologi komputasi dan pencitraan kini sudah jauh berkembang sehingga headset, bersama dengan headphone, benar-benar dapat menyimulasikan virtual reality yang meyakinkan tepat di depan mata Anda.
Lalu kapan headset virtual reality mulai dapat bisa dibeli?
Oculus VR kini tengah menyempurnakan headset Oculus Rift dan menggandeng para pengembang untuk menciptakan berbagai game bagi headset VR buatannya itu. Sementara itu, Sony dan Valve, mungkin masih memiliki banyak hal yang perlu dilakukan untuk menghadirkan headset VR buatan kedua perusahaan tersebut.
Ada kemungkinan headset VR Oculus Rift akan dirilis pada akhir tahun ini. Secara realistis, mungkin hanya butuh waktu satu tahun atau beberapa tahun lagi hingga akhirnya headset game virtual reality hadir di hadapan kita. Hingga saat itu tiba, silakan Anda bermain video game dengan cara kuno: berteriak-teriak di depan layar televisi dan bahkan melempar kontroler ke lantai karena merasa kesal.
0 comments:
Post a Comment